Penetapan suku bunga acuan bank atau BI rate sebesar 7,5% menjadi peluang bagi Manager Investasi (MI) untuk menarik nasabah baru. Danareksa yang melihat peluang ini menerbitkan produk baru untuk reksadana pasar uang.
Danareksa Gebyar Dana Likuid II merupakan lanjutan dari produk Danareksa sebelumnya yaitu Danareksa Gebyar Dana Likuid. Direktur Danareksa, Prihatmo Hari Mulyanto menyatakan, peluncuran produk baru ini atas pertimbangan masih banyak investor potensial yang belum terserap pada reksadana pasar uang. Mayoritas karakteristik investor di Indonesia adalah investasi dengan risiko rendah, seperti menempatkan dana di deposito.
Sebelumnya, Danareksa memiliki dua produk reksadana pasar uang. Yakni Danareksa Gebyar Dana Likuid dan Danareksa Seruni Pasar Uang II. Danareksa Gebyar Dana Likuid dengan Danareksa Gebyar Dana Likuid II tidak memiliki perbedaan signifikan. Untuk produk baru ini, tidak disebutkan target return reksadana. Sebagai pembanding, data dari Infovesta menyebut return Danareksa Gebyar Dana Likuid sebesar 4,3% year on year per 16 Januari 2014.
Untuk target dana kelolaan Danareksa Gebyar Dana Likuid II dipatok Rp 1 triliun hingga akhir 2014. Danareksa mulai menawarkan Danareksa Gebyar Dana Likuid II pada awal Februari 2014.
Danareksa yakin, imbal hasil reksadana tersebut masih menjanjikan, meskipun BI rate turun. Sebab, apabila bunga deposito tak menarik, penempatan dana kelolaan bisa dialihkan pada obligasi dengan tenor pendek yang kurang dari setahun. Hari memprediksi, penurunan BI rate akan terjadi pada semester II-2014.
Danareksa Gebyar Dana Likuid II merupakan lanjutan dari produk Danareksa sebelumnya yaitu Danareksa Gebyar Dana Likuid. Direktur Danareksa, Prihatmo Hari Mulyanto menyatakan, peluncuran produk baru ini atas pertimbangan masih banyak investor potensial yang belum terserap pada reksadana pasar uang. Mayoritas karakteristik investor di Indonesia adalah investasi dengan risiko rendah, seperti menempatkan dana di deposito.
Sebelumnya, Danareksa memiliki dua produk reksadana pasar uang. Yakni Danareksa Gebyar Dana Likuid dan Danareksa Seruni Pasar Uang II. Danareksa Gebyar Dana Likuid dengan Danareksa Gebyar Dana Likuid II tidak memiliki perbedaan signifikan. Untuk produk baru ini, tidak disebutkan target return reksadana. Sebagai pembanding, data dari Infovesta menyebut return Danareksa Gebyar Dana Likuid sebesar 4,3% year on year per 16 Januari 2014.
Untuk target dana kelolaan Danareksa Gebyar Dana Likuid II dipatok Rp 1 triliun hingga akhir 2014. Danareksa mulai menawarkan Danareksa Gebyar Dana Likuid II pada awal Februari 2014.
Danareksa yakin, imbal hasil reksadana tersebut masih menjanjikan, meskipun BI rate turun. Sebab, apabila bunga deposito tak menarik, penempatan dana kelolaan bisa dialihkan pada obligasi dengan tenor pendek yang kurang dari setahun. Hari memprediksi, penurunan BI rate akan terjadi pada semester II-2014.