Salah satu institusi yang ikutan panen ketika anak masuk sekolah adalah pegadaian, baik institusi pemerintah maupun swasta. Mengapa? Karena ternyata orang tua tidak memiliki dana yang cukup untuk mendaftarkan anaknya sekolah, atau bahkan tidak punya uang sama sekali.
Resikonya, anak tidak didaftarkan ke sekolah berdasarkan kemampuan, minat dan bakat si anak, melainkan hanya berdasarkan kemampuan finansial orangtuanya saja. Padahal kenyataannya, umumnya sekolah yang baik berbanding lurus dengan biaya pendidikan yang tinggi, walaupun tidak selalu demikian.
Pada dasarnya orang tua cukup sadar tentang mahalnya biaya pendidikan yang mencekik. Hanya saja orang tua umumnya tidak sadar mengenai jumlah dana yang dibutuhkan saat anak memasuki jenjang pendidikan di masa depan. Akibatnya orang tua menempatkan investasi pendidikan di tempat yang kurang sesuai, bahkan hanya menyisihkan “seadanya” dari dana yang dimiliki atau hanya sekedar “yang penting punya” instrumen dana pendidikan.
Jadi, bagaimana sebaiknya? Siapkan sekarang juga! Hanya dengan perencanaan yang matang, orang tua bisa mendapatkan gambaran mengenai dana yang harus disediakan untuk pendidikan anak mereka di masa datang. Berikut langkah-langkah yang harus dipersiapkan oleh orang tua:
1. Tentukan visi pendidikan anak Anda
Anda tentunya memiliki mimpi akan menjadi apa anak Anda nantinya. Untuk mencapai mimpi itu, Anda tentunya harus menentukan pendidikan seperti apa yang harus diterapkan kepada anak Anda, apakah pendidikan yang menekankan pengetahuan agama (pesantren), pendidikan yang berbasis kompetensi internasional (sekolah dengan kurikulum internasional) atau pendidikan yang mendukung kemandirian anak (boarding school). Tujuan ini bukan hanya sekedar didiskusikan dengan pasangan, tetapi juga dituliskan pada sebuah catatan. Bila perlu lengkapi dengan gambar masing-masing sekolah, sehingga Anda akan lebih mudah memvisualisasikan masa depan pendidikan anak Anda.
2. Cari informasi biaya pendidikan yang sesuai dengan visi Anda.
Biaya pendidikan ini tidak hanya mencakup uang pangkal, tetapi juga detail mengenai uang kegiatan tahunan, uang buku, uang seragam, SPP bulanan dan biaya-biaya lain yang dibebankan sekolah tersebut. Bila memungkinkan, tanyakan pula biaya pendidikan mereka 2-3 tahun terakhir, sehingga Anda tahu persentase kenaikan biaya pendidikan di sekolah tersebut. Setiap sekolah tentunya memiliki kebijakan yang berbeda mengenai struktur biayanya. Dengan informasi yang detail, Anda akan lebih mudah merencanakan dana pendidikan anak Anda.
3. Mari berhitung
Hitung biaya pendidikan di masa depan sesuai dengan inflasi biaya pendidikan. Umumnya inflasi biaya pendidikan lebih kurang 10% untuk sekolah negeri dan 15-20% untuk sekolah swasta. Kemudian tentukan dana yang harus dipersiapkan saat ini beserta strategi investasinya. Tentunya strategi ini sangat bergantung pada style Anda dalam berinvestasi. Beda pasangan, beda pula strateginya.
4. Penyesuaian
Sesuaikan dengan dana yang dimiliki saat ini. Bila ternyata mencukupi, maka rencana bisa langsung dijalankan. Bila ternyata kurang, maka Anda bisa merevisi sekolah yang dituju, atau membuat rencana cadangan agar sekolah yang dituju tetap tercapai.
Bersyukurlah bila Anda masih menantikan kelahiran si jabang bayi, artinya Anda memiliki waktu yang lebih panjang untuk mempersiapkan dana pendidikan anak Anda. Tetapi bila anak Anda sudah besar pun, tidak ada salahnya untuk segera dimulai saat ini, sehingga Anda tidak perlu ikut-ikutan mencari pinjaman atau gadai di tahun ajaran berikutnya.
Jumat, 29 Maret 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar