Bagi kita yang jadi pegawai/karyawan dan pebisnis ternyata sama-sama perlu mempersiapkan masa tua. Seorang karyawan atau pegawai, dana pensiun biasanya dikelola dan dipotong langsung dari gaji. Karena itu kita jarang memikirkan return-nya. Sedangkan seorang pebisnis dan profesional, dana untuk hidup di masa tua perlu direncanakan sendiri. Perlu dihitung dan ditimbang-timbang, meskipun kebanyakan para pebisnis biasanya sudah pensiun sejak masih muda. karena bisnis sudah berjalan baik dan sudah ada passive income. Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan untuk mempersiapkan dana pensiun, yang nantinya akan menentukan bagaimana menyiapkan dana pensiun dari sekarang.
Pertimbangan pertama adalah biaya hidup. Coba kita bayangkan, ketika masa pensiun tiba, kita makan dari mana: tabungan, dana pensiun atau usaha dari yang sudah dirintis jauh-jauh hari? Jika kita harus hidup dari tabungan atau dana pensiun yang telah kita sisihkan dari sekarang, maka kita wajib segera konversi ke instrumen investasi yang tidak terpengaruh inflasi. Sementara jika kita rintis usaha dari sekarang, saat pensiun nanti kita tinggal menikmati hasilnya, tidak ada kekhawatiran. Jika kita hidup dari bisnis produktif. Maka penting bagi kita yang seorang pegawai untuk merintis usaha dan jadi amfibi dari sekarang. Umumnya, biaya hidup 5 juta per org per bulan, dengan asumsi biaya hidup naik 10% / tahun, 20 tahun lagi jadi 48 juta. Berarti kalau kita simpan dari sekarang bekal hari tua dalam bentuk tabungan atau dana pensiun dengan bagi hasil 6-7% - 20 tahun lagi kita bakalan 'tekor'. Lalu bagaimana cara menyimpannya? Simpan dalam bentuk investasi yang tidak tergerus inflasi, bisa berupa emas atau reksadana.
Pertimbangan mempersiapkan dana pensiun selanjutnya: pada saat pensiun sedapat mungkin kita tidak lagi punya hutang yang harus dibayar atau dicicil. Rencanakan dari sekarang. Akan ada biaya yang turun saat masuk masa pensiun misal biaya komunikasi, transport, pakaian/penampilan. Akan ada biaya yang naik saat pensiun yaitu kesehatan karena ketika beranjak tua, fisik kita secara kodrati akan makin lemah. Fakta juga mengatakan, pengelola dana pensiun selalu memiliki iming-iming indah soal return nanti yang kita terima. Makanya kita yang sudah belajar soal nilai uang harus kritis terhadap tawaran yang diberikan oleh pengelola dana pensiun. Pengelola dana pensiun akan cerita angka absolut yang kita terima nanti ketika pensiun dan tidak cerita pertumbuhan dalam % per tahun. Disebut misal kita akan terima Rp 2 Milyar dalam 20 tahun lagi. Dengan hitungan tadi, angka itu 3% per tahun lebih rendah dari inflasi kebut pokok.
Seorang karyawan atau pegawai memang harus menyisihkan gajinya untuk dana pensiun. Persiapkan dari sekarang, ambil 2 langkah untuk persiapan masa pensiun lebih matang lagi dengan cara: simpan aset yang bisa kalahkan inflasi dan rintis bisnis mulai sekarang.
Salah satu langkah "mempersiapkan dana pensiun secara mandiri" adalah menyimpan aset dalam bentuk emas dari sekarang. Dengan menyimpan aset dalam bentuk emas, nantinya bisa menurunkan biaya hidup kita. Untuk menyimpan emas sisihkan dari gaji, miliki dengan cara beli tunai, arisan emas atau murabahah emas berupa cicilan tetap. Disiplinkan diri. Hitungan di poin sebelumnya, jika sekarang biaya hidup perlu 10 gram emas, 20 tahun lagi 'turun' menjadi 2,5gr. Lalu merintis bisnis. What's wrong jika kita yang karyawan jadi amfibi? Banyak bisnis yang bisa dijalankan memanfaatkan teknologi. Perlu setidaknya 3 tahun bisnis kokoh. Jika kita memulainya dan baru 20 tahun lagi pensiun, kita masih muda, kuat dan cekatan untuk survive.
Khusus yang pebisnis dan profesional, hanya perlu mempersiapkan dana pensiun dalam bentuk aset riil termasuk emas ditambah asuransi jika perlu. Dari sekarang. Pegawai punya opsi berapa persen dari gajinya yang ditanam dalam dana pensiun.
Minggu, 13 Januari 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar